>
Nabi Muhammad saw sudah bersabda, “Senyummu di depan saudaramu yaitu sedekah. ” Hadits Riwayat At Tirmidzi dalam sahihnya.
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam adalah seorang suami yang penuh canda dan senyum dalam kehidupan rumah tangganya.. Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam saat bersama istri-istrinya adalah seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul. ” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)
Aisyah Radliyallahu’anha bercerita, yang berarti, “Tidak pernah saya melihat Raulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum. ” (HaditsRiwayatAl-Bukhari)
Diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya pada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam pada beberapa orang yang bergaul dengan beliau.
Ayahku menjelaskan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam selalu tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seseorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukanlah tukang cela, tidak suka mencemooh makanan yg tidak disenanginya. Siapapun mengharapkan tentu tidak akan kecewa dan siapapun yang memenuhi undangannya pastinya akan selalu puas….. ” (Riwayat At-Tirmidzi)
At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi.
”Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika Shodaqoh. ”
Berarti,
“Tersenyum saat berjumpa dengan saudara kalian yaitu termasuk ibadah. ”
Hadits ini mengajarkan kita begitu hal kecil yang sering kita nggap sepele dan kita abaikan ternyata mempunyai nilai yang berharga dalam pandangan agama.
Dalam Hadits lain yang diriwayatkan Ad-Dailamy, Rasulullah SAW bersabda :
”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak : tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, membantu orang, hingga senyum pada saudara juga yaitu sedekah. ”
Anas bin Malik bertutur : “Suatu hari saya berjalan bersama Rasulullah saw, waktu itu beliau menggunakan selimut dari daerahNajran yang ujungnya begitu kasar. Tiba-tiba ia ditemui seorang Arab dusun. Tanpa ada basa basi, lelaki dusun itu segera menarik selimut kasar Rasulullah saw itu keras-keras hingga saya melihat sisa merah di pundak Rasulullah saw…
Lelaki dusun itu berkata, ‘Suruh orang-orangmu untuk memberikan harta Allah kepadaku yang kau punyai sekarang. ’ Rasulullah saw lalu berpaling pada lelaki tadi. Sambil tersenyum, beliau bersabda, ‘Berilah laki-laki ini makanan apa saja’. ” (HR Bukhari) kabarmuslimah