MASYA ALLAH! Alfath, Anak yang Divonis Dokter “Idiot” Ternyata Menjadi Penghafal Al-Qur'an

>

Kisah seorang anak ini bisa jadi inspirasi untuk kita. Suatu ketika, saat si anak masih dalam kandungan ibunya, si anak diperiksakan kondisinya ke dokter. Ternyata, di otak kecil si anak, ada tumor. Si anak yang masih belum keluar dari rahim ibunya ini, telah divonis ini-itu oleh dokter. Kurang lebih, dokter mengatakan kalau si anak akan jadi bocah idiot, yang tidak bermanfaat, malah justru menyusahkan orang tuanya selama hayatnya. Bahkan, parahnya lagi, dokter menawarkan satu jalan pintas : aborsi. 

Namun, di bebrapa waktu seperti itu, apakah si ibu menerima saja pilihan yang ditawarkan dokter itu ; mengingat keadaan si anak – menurut dokter – tidak baik bila sampai lahir? Ternyata, orangtua si jabang bayi mengambil keputusan yang cukup mencengangkan, yakni tetap melanjutkan kehamilan sampai lahirnya. 

Dan alhamdulillah, si anak lahir, dan mulai sejak itu, orang tuanya menjaga dengan penuh kesabaran. Bahkan juga, sang ibu sampai harus pensiun dini dari kerjanya untuk mengasuh anaknya itu. Orang tuanya sudah mendidik, menjaga, dan mengajarkan beberapa hal. Dari mulai bicara, membaca cerita, sampai membaca Al-Qur’an. 

Singkat cerita, di ulang th. si anak yang ke-13, ia menyelesaikan hafalan Al-Qurannya. Apa sebagai motif si anak menyelesaikan hafalan Al-Qurannya? “Aku ingin memberi sebuah kebahagiaan besar untuk orang tuaku”, katanya. 

Si anak yang dulu divonis ini-itu oleh dokter, saat ini sudah mencapai banyak prestasi di bagian Al-Qur’an, baik nasional ataupun internasional. Bermula dari keyakinan kuat orang-tua si anak, kalau dibalik ujian tersimpan berjuta karunia. Dan akhirnya, Allah lah yang menentukan nasib hamba-Nya, tergantung seberapa besar usaha hamba-Nya untuk merubah nasibnya, dari yang nelangsa jadi bahagia. Dari yang sengsara jadi senang. Dari pecundang jadi pemenang. Dari tidak bernilai jadi tidak ternilai. Benarlah firman Allah : 

إن الله ﻻ يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم 

“Sesungguhnya Allah tidak merubah apa yang ada dalam satu kaum, sampai mereka merubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri” (QS 13 : 11). 

Apa hikmah dan pelajaran yang dapat di ambil dari cerita nyata diatas? Banyak, di antaranya ketabahan dan kesabaran seorang ibu yang mengagumkan, walau jabang bayinya telah divonis idiot oleh dokter, ia tidak putus harapan untuk tetap menjaga dan mendidiknya sampai dewasa, sampai akhirnya berbuah manis, akhirnya bocah idiot tadi tumbuh jadi anak yang cerdas bahkan sudah menghafalkan Al-Qur’an secara sempurna di usia 13 th. (umurnya saat ini 17 th.). Hebatnya lagi ia sudah memenangkan kejuaraan menghafal Al-Qur’an beserta tafsirnya dalam bahasa Arab di tingkat nasional dan internasional. 

Inilah buah dari ketabahan, kesabaran dan usaha maksimal. Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana. Jadi, jangan menyerah dan jangan pernah putus asa, sebelum bergerak maju. Doa, usaha, tawakkal! Semangat! dakwatuna

Subscribe to receive free email updates: