Yuk Simak Kisah Siti Maryam, Banyak Pelajaran yang sangat Berharga Dari Kisah ini

>
Surat Maryam yang tercantum dalam Al-Qur’an, adalah bukti kalau kaum wanita bukanlah kaum yang lemah, kaum yang tidak bisa dijadikan contoh. Kisah Maryam yang sekaligus adalah nama surat dalam Al-Qur’an ini, tentunya mengandung banyak sekali hikmah yang bermanfaat untuk manusia.
Nama Maryam berarti ibadah. Orang tuanya memberi nama itu karena mengharapkan, kalau nanti anaknya itu akan jadi orang yang selalu beribadah pada Allah.


Maryam yaitu keturunan dari keluarga yang sholeh, dan sejak kecil ia diasuh oleh orang yang sholeh juga, yakni Nabi Zakaria AS.

Dalam masa pertumbuhannya, Maryam begitu bersungguh-sungguh dalam beribadah pada Allah. Ia adalah wanita yang suka sekali berpuasa dan melakukan shalat malam. Kehidupan Maryam berlangsung selalu dalam kondisi seperti itu, tidak ada sesuatu juga yang mengeruhkan kejernihan, ketenangan dan kesendiriannya dalam melakukan ibadah yang penuh kesungguhan dan ketundukan pada Allah.

Namun Nabi Zakaria AS menemukan suatu hal yang asing dan aneh terjadi pada diri Maryam. Ia selalu mendapati Maryam sudah memiliki rejeki berupa makanan, padahal tidak ada orang selain dirinya yang masuk ke mihrab Maryam.

Dari peristiwa ini, Nabi Zakaria AS wafat jadi yang mengurus Maryam Diserahkan pada Yusuf an-Najar. Dan setiap kali Yusuf akan mengirimkan makanan pada Maryam, ia juga selalu melihat makanan dari beragam jenis sudah ada dalam mihrab Maryam.

Demikianlah kehidupan Maryam, ia selalu tenggelam dalam ibadahnya, berpuasa, shalat malam, dan selalu tunduk dan taat pada Allah. Pernah ada suatu saat, Allah mengutus jibril berbentuk manusia untuk memberi berita senang pada Maryam yakni seorang anak lelaki yang dikandungnya. Maryam begitu terkejut menerima berita yang di sampaikan oleh jibril beberapa sampai berita itu diabadikan


dalam Al-Qur’an. Maryam berkata “Bagaimana aka suara bagiku seorang anak lelaki, disamping itu tidak pernah seorang manusia yang menyentuhku, dan aku bukan pula seorang penzina “.

Namun, semuanya yaitu ketentuan Allah, dan dalam waktu singkat, Maryam juga sudah mengandung bayi yang sudah di ciptakan oleh Allah. Saat menghadapi hal semacam ini, Maryam juga berdoa “Ini yaitu kasih sayang-Mu Wahai Tuhan-ku, ampun-Mu dan keridhoan-Mu. Engkaulah yang Maha Tahu apa yang ada dalam diriku, sedangkan saya tidak tahu apa yang ada dalam diri-Mu”.

Tidak ada satupun di hadapan Maryam kecuali satu hal, yakni sepenuhnya menyerahkan diri, ridlo dengan sepenuh hati atas ketentuan Allah yang diridlokan untuk dirinya. Peristiwa ini tentunya membuat Maryam jadi wanita yang paling hina di antara kaumnya, ia disingkirkan, dan tidak ada satupun dari kaumnya yang ingin menolongnya.

Singkatnya, dalam keadaan yang begitu sulit untuk seorang wanita, Maryam tetap teguh dalam keimanannya, dalam ketaatannya dan dalam keridloannya pada apa yang sudah Allah takdirkan untuk dirinya. Hingga pada akhirnya, ia melahirkan seorang bayi sebagai diantara manusia pilihan Allah, yakni Nabi Isa AS.

HIKMAH KISAH

Gambaran singkat dari kisah Maryam, memberi pelajaran yang begitu bernilai untuk manusia. Allah sudah ridlo pada Maryam dan demikian pula sebalikya, Maryam juga ridlo atas apa yang Allah tentukan pada dirinya.

Kegemaran Maryam dalam melakukan puasa dan sholat malam, adalah ibadah yang juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW melalui aktivitas ibadah pada bln. Ramadhan.
Puasa dan sholat malam yaitu salah satu fasilitas yang Allah sediakan supaya kita terlatih meraih ridlo-Nya. Hal semacam ini seperti hadits Rasulullah SAW yang berarti : ”Barangsiapa yang berpuasa dan sholat malam dengan mengharap pahala (keridloan) Allah, jadi dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya’’. (HR. Ahmad)

Hal semacam ini seperti kisah Maryam, dalam sudut pandang manusia, tentunya tidak sulit untuk Allah jika Maryam dinikahkan dengan lelaki yang sholeh sebagai pendamping, pembimbing serta pelindung dianya. Serta tentunya, ini juga bisa dikerjakan dengan cara halal, namun apa yang Allah putuskan pada Maryam seperti kisah di atas, yaitu bentuk keridloan-Nya. Dan Maryam juga ridlo atas apa yang Allah putuskan untuk dirinya.

Subscribe to receive free email updates: