>
ketika seorang pemuda menemui Rasulullah untuk meminta izin supaya ia diijinkan berzina, Rasul tidak serta-merta marah, beliau justru mengajak pemuda itu untuk berempati.
" Bersediakah Engkau bila saudara perempuanmu dizinahi? Atau bagaimana bila ibu, bibi, dan anakmu nantinya dizinahi orang lain, maukah engkau hal semacam itu terjadi? "
Tentu saja pemuda itu menjawab tidak bersedia bila ada wanita dalam anggota keluarganya yang dizinahi oleh orang lain.
Dari kisah itu harusnya setiap muslim bisa mengambil pelajaran untuk tidak melakukan beberapa hal yang kita sendiri juga tidak mau orang lain lakukan hal semacam itu pada diri dan keluarga kita!
sans-serif ; " Demikian pula bila ingin melakukan perselingkuhan dalam rumah tangga.
Dengan semakin canggihnya teknologi, begitu banyak aplikasi chatroom, seorang suami harusnya berpikir ribuan kali bila ingin mengkhianati kepercayaan istrinya dengan melakukan perselingkuhan.
Salah satu yang perlu diingat adalah anak gadis yang dimiliki, relakah bila di kemudian hari anak gadis Anda yang sudah menikah malah diselingkuhi oleh suaminya?
Bila tidak ikhlas, maka pikirkanlah kalau ayah mertua Anda juga tidak ikhlas bila Anda menyakiti perasaan putrinya dengan berselingkuh bersama wanita lain!
Sahabat, sungguh hari kiamat belum akan datang sampai perzinaan merajalela sampai ke jalan-jalan. Maka lindungilah diri dan keluarga kita dari ancaman siksa neraka dengan cara menjauhi zina, termasuk menghindari perselingkuhan dalam rumah tangga! (Sumber : majalah-ummi]