>
Belajar dan menghafalkan Al-Qur’an di Afrika ternyata memiliki kesan yang sangat istimewa. Tanpa penerangan dan sarana seperti pondok pesantren (ponpes) yang memadai, anak-anak Muslim di Afrika menikmati sistem tahfidzul Qur’an (menghafal Al-Qur’an) dengan penuh kesahajaan.
“Lihatlah, wahai pemuda Muslim..!! Anak-anak remaja Afrika sedang belajar dan menghafal Al-Qur’an walau tidak ada listrik meneranginya. Tidak ada kelas melindunginya dari desiran angin kencang. Mereka terlihat khusyuk membaca Kalamullah walaupun hanya bermodal penerangan api unggun, ” demikian tutur Anas Abdillah pada laman Facebook-nya, pada Jum’at (4/3/2016).
Namun demikian, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
خَي�'رُكُم�' مَن�' تَعَلَّمَ ال�'قُر�'آنَ وَعَلَّمَهُ.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya”.
Demikian hadits dari Hajjaj bin
Minhal dari Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya.
Selain itu, Al-Bukhari juga meriwayatkan hadits dari Utsman bin Affan, namun dalam redaksi yang agak berbeda, dijelaskan kalau Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّ أَف�'ضَلَكُم�' مَن�' تَعَلَّمَ ال�'قُر�'آنَ وَعَلَّمَهُ.
“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya”.
Jadi dari dua hadits diatas, ada dua amalan yang dapat membuat seseorang Muslim jadi yang terbaik di antara saudara-saudaranya sesama Muslim yang lain, yakni belajar Al-Qur`an dan mengajarkan Al-Qur`an.
Baik belajar ataupun mengajar Al-Qur’an yang dapat membuat seorang jadi Muslim terbaik disini, tentu tidak bisa lepas dari keutamaan Al-Qur`an tersebut.
Sebab Al-Qur`an adalah kalam Allah, firman-firman-Nya yang diturunkan pada Nabi-Nya melalui perantara Malaikat Jibril ‘Alaihissalam. Jadi ia jadi sumber pertama dan referensi utama dalam ajaran Islam.
Karena keutamaan yang tinggi inilah, yang membuat Abu Abdirrahman As-Sulami –salah seorang yang meriwayatkan hadits ini– rela belajar dan mengajarkan Al-Qur`an sejak zaman Utsman bin Affan sampai masa Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. AH/alc/Morocco World News
Sumber : Manjanik