>
Setelah keluarnya edaran Ramadhan Toleran oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tentang diperbolehkannya warung makan buka 24 jam pada bln. Ramadhan, ternyata mendorong orang-orang terangan-terangan makan dan minum di siang hari.
“Inikah Ramadhan Toleran? Inikah yang disebut dengan menghormati orang yang berpuasa dan tidak berpuasa? ” tutur KH Muhammad Syahid Joban, pimpinan Lembaga Dakwah Manhajus Sholihin Purwakarta, Jawa Barat dalam pernyataannya di akun Facebook.
Bupati Dedi Mulyadi Bolehkan Rumah Makan di Purwakarta Buka 24 Jam).
Lalu, Kiai Syahid Joban mengunggah sejumlah foto di salah satu kafe di Purwakarta. Di foto tersebut terlihat jelas beberapa orang dewasa tengah makan, minum dan merokok secara terang-terangan.
" Ini buah hasil Ramadhan Toleran ala Dedi Mulyadi yaitu orang dengan bebas makan minum di siang hari bln. Ramadhan, " kata Kiai Syahid Joban.
Kiai Syahid Joban meneruskan, “Ramadhan Toleran ala Dedi ini sebetulnya mendorong orang untuk melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Karena dengan membolehkan rumah makan buka 24 jam sama seperti merestui menjual sesuatu yang dipergunakan untuk orang melakukan dosa. ”
Untuk itu, Kiai Syahid Joban meminta Dedi Mulyadi untuk bertaubat dan kembali mengingat Allah.
" Ittaqullah wahai Dedi Mulyadi, " seru Kiai Syahid Joban. Menurutnya, umat Islam yang tidak berpuasa (tanpa udzur) di bln. Ramadhan seharusnya dihukum, bukan jadi dihormati. Hal tersebut berdasarkan hukum didalam ajaran Islam.
Sumber : voa-islam. com